#1AdminFri Jul 13, 2012 3:51 pm
Admin
Administrator
Jakarta Muhammad Reynaldi, seorang siswa kelas 4 SD harus mengulang dari kelas 1 di SD Taeng-Taeng, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, karena rapornya hilang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh terkejut mendengar informasi tersebut.
"Sama sekali tidak masuk akal. Setiap sekolah punya buku induk, di situ ada anak angkatan berapapun juga, semua lengkap. Sehingga ada anak rapornya hilang, sebenarnya tinggal ditanya siapa namamu, saya kira kalau ada sampeyan bilang sekolah, ini guyonan apa, nggak masuk akal," ujar Mendikbud M Nuh di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Sekali lagi M Nuh menegaskan kasus tersebut sangat tidak akal. Oleh karena itu M Nuh meminta Dinas Pendidikan Makassar untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.
"Karena tidak masuk akal dari sisi administrasi, ngga masuk akal dari sisi substansi. Kita minta kepala dinas saja, tidak harus kementerian, saya terimakasih atas informasi ini," tutupnya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Makassar telah mengklarifikasi kasus tersebut. Mereka menyebut Reynaldi tidak pernah duduk di kelas 4 SD KIP Bara-Baraya, sekolah Reynaldi sebelumnya.
"Setelah saya klarifikasi di SD KIP Bara-Baraya, tidak pernah duduk di kelas 3 dan kelas 4. Dia hanya pernah duduk di kelas 1 dan kelas 2, itu pun di kelas 2 hanya satu semester dia ikuti," tutur Kepala Dinas Pendidikan Makassar Mahmud BM yang ditemui detikcom di kantornya, Jumat (13/7/2012).
"Sama sekali tidak masuk akal. Setiap sekolah punya buku induk, di situ ada anak angkatan berapapun juga, semua lengkap. Sehingga ada anak rapornya hilang, sebenarnya tinggal ditanya siapa namamu, saya kira kalau ada sampeyan bilang sekolah, ini guyonan apa, nggak masuk akal," ujar Mendikbud M Nuh di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Sekali lagi M Nuh menegaskan kasus tersebut sangat tidak akal. Oleh karena itu M Nuh meminta Dinas Pendidikan Makassar untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan baik.
"Karena tidak masuk akal dari sisi administrasi, ngga masuk akal dari sisi substansi. Kita minta kepala dinas saja, tidak harus kementerian, saya terimakasih atas informasi ini," tutupnya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Makassar telah mengklarifikasi kasus tersebut. Mereka menyebut Reynaldi tidak pernah duduk di kelas 4 SD KIP Bara-Baraya, sekolah Reynaldi sebelumnya.
"Setelah saya klarifikasi di SD KIP Bara-Baraya, tidak pernah duduk di kelas 3 dan kelas 4. Dia hanya pernah duduk di kelas 1 dan kelas 2, itu pun di kelas 2 hanya satu semester dia ikuti," tutur Kepala Dinas Pendidikan Makassar Mahmud BM yang ditemui detikcom di kantornya, Jumat (13/7/2012).